Step | Screenshoot | Detail |
---|---|---|
1 |
![]() |
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Ipsum voluptate, modi expedita magni explicabo. Aspernatur accusamus ipsam reprehenderit quis unde. Beatae ducimus dolore repudiandae, quod maxime, tenetur blanditiis praesentium. Dicta! |
title | news |
---|---|
Pelaksanaan Refreshment ERM Fundamental 2018 | Pada tanggal 8-9 Agustus 2018, telah diadakan refreshment ERM Fundamental untuk Risk Agent. Acara diadakan selama 2 hari di Jakarta dan Karawang. Tujuan acara ini adalah untuk mengingatkan risk agent mengenai prinsip, framework dan proses manajemen risiko berbasis ISO 31000 versi 2018 yang telah diadopsi oleh Peruri. Acara ini diadakan dalam rangka persiapan assessment risiko tahun 2019, dimana pelaksanaan assessment mulai menggunakan aplikasi SIRIMA (Sistem Implementasi Risk Management). Diharapkan risk agent dapat memahami konsep assessment risiko berbasis ISO 31000 versi 2018 dan dapat menularkan ilmu yang diperoleh kepada rekan-rekan di unit kerja masing-masing agar tercipta peningkatan budaya sadar risiko (risk awareness) di Peruri. Acara serupa juga akan dilakukan dengan perserta dari level Top Management, karena kunci utama dalam pelaksanaan manajemen risiko adalah adanya komitmen dan leadership yang baik dari Top Management.
Demikian. Salam hangat penuh semangat dan mari tingkatkan budaya sadar risiko di lingkungan Peruri! Jayalah Peruri! |
ERM Fundamental for Executives | Jakarta – Manajemen risiko dalam menjalankan bisnis penting dilakukan untuk melindungi perusahaan dari risiko yang menghambat pencapaian tujuan dan berbagai hal yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Peruri dalam upaya mencapai tujuannya yaitu “Menjadi Perusahaan Berkelas Dunia di Bidang Integrated Security Printing and System”, telah mengimplementasikan manajemen risiko dalam setiap proses bisnisnya namun dinilai belum konsisten. Hal tersebut tercermin dari hasil pengukuran risk management maturity level yang masih berada pada level 2,03 (dari skala 1-5). Pada 2018, telah ditetapkan target Key Performance Indikator (KPI) untuk risk management maturity level adalah sebesar 2,90. Dalam kesempatan ini, Direktur Utama menyampaikan bahwa manajemen risiko di Peruri bukan berfungsi sebagai ‘rem’ atau penghambat dalam menjalan bisnis proses, namun manajemen risiko merupakan alat yang dapat digunakan untuk memberi sinyal/warning dalam pelaksanaan bisnis. Dengan implementasi manajemen risiko yang baik, diharapkan segala risiko (potensi kerugian) yang dihadapi oleh Peruri dapat dikendalikan dan segala peluang dapat dioptimalkan. Untuk dapat meningkatkan risk management maturity telah diselenggarakan “Pelatihan ERM Fundamental for Executives” bekerja sama dengan Center for Risk Management Studies (CRMS) Indonesia pada tanggal 4-5 Oktober 2018 (Batch 1) dan 9-10 Oktober 2018 (Batch 2). Acara ini diikuti oleh seluruh Top and Middle Management Peruri dari jajaran Direksi, Kepala Divisi, Kepala Departemen, Direktur Anak Perusahaan, Komite Audit, dan Komite Evaluasi & Pengawas Risiko dengan tujuan untuk meningkatkan budaya sadar risiko (risk awareness) di jajaran Middle and Top Management Perum Peruri. Hal ini sejalan dengan framework ISO 31000, dimana kunci utama keberhasilan implementasi manajemen risiko adalah adanya leadership dan komitmen dari pimpinan perusahaan. Implementasi manajemen risiko bukan merupakan tanggung jawab Unit Kerja Manajemen Risiko semata, namun merupakan tanggung jawab bersama dari seluruh insan Peruri. Seperti disampaikan oleh pemateri, yaitu Charles R Vorst, bahwa penerapan manajemen risiko merupakan tanggung jawab semua pihak. Sesuai dengan prinsip three lines of defence, dimana tanggung jawab pegelolaan risiko harus dilakukan dalam 3 lapis: 1. Lapis pertama: Unit kerja bersangkutan sebagai risk owner 2. Lapis kedua: Unit manajemen risiko sebagai controller 3. Lapis ketiga: Satuan Pengawas Intern “Pada akhirnya, perlu dipahami bahwa pelaksanaan seluruh bisnis proses tidak dapat terlepas dari adanya risiko yang harus dikendalikan. Jajaran Top and Middle Management harus menjadi penggerak dalam proses pengelolaan manajemen risiko di unitnya masing-masing”, kata Dwina S. Wijaya. Mari tingkatkan budaya sadar risiko di lingkungan Peruri! Jayalah Peruri! |