E-Risk Login

RISK NEWS

Title Content
Risk Register

Risk Register Adalah alat dari Manajemen Risiko yang biasanya digunakan dalam Manajemen Proyek dan penilaian risiko organisasi, sebagai pusat pengendali terhadap semua risiko yang teridentifikasi oleh proyek atau organisasi, termasuk informasi seperti probabilitas risiko, dampak, langkah-langkah mitigasinya, dan sebagainya.

Pengelolaan Risiko BISNIS JASA KONSTRUKSI

Definisi Risiko:

suatu kemungkinan peristiwa yang bila terjadi akan menimbulkan potensi dampak positif atau negatif terhadap tujuan proyek (waktu, biaya, mutu).

Kata kunci Risiko:

•Kemungkinan peristiwa

•Potensi dampak positif dan negatif

Definisi Manajemen Risiko :
Suatu rangkaian proses sistematis untuk merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon potensi risiko.  Tujuannya untuk meningkatkan peluang dan dampak peristiwa positif, dan mengurangi peluang dan dampak peristiwa negatif yang merugikan.

Tujuan

Manajemen Risiko adalah untuk memprediksi peristiwa yang mungkin terjadi, mengkaji tingkat kemungkinan dan dampak, dan dengan aktif merencanakan apa yang harus dilakukan pada saat yang tepat sebelum peristiwa terjadi, atau mengurangi dampaknya.

Unduh Link Materi Selengkapnya pada Link dibawah ini :

https://drive.google.com/file/d/0B-k5vuCAqcdcNFVjbVR0ZmJ6cTg/view

Proses Manajemen Risiko
  • Inti dari proses manajemen risiko adalah penetapan konteks, asesmen risiko dan perlakuan risiko.
  • Komunikasi dan konsultasi serta monitoring dan review memastikan bahwa proses berjalan dengan baik.
  • Proses bisnis  pada tiap organisasi adalah unik dan khas, oleh karena itu perlu dimulai dengan penetapan konteks.
  • Proses yang di jalankan tiap unit kerja/bisnis unik/khas pula, oleh karena itu tiap unit kerja/bisnis memiliki rincian proses manajemen risiko yang berbeda
Manajemen Risiko

Definisi
Suatu rangkaian proses sistematis untuk merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon potensi risiko.  Tujuannya untuk meningkatkan peluang dan dampak peristiwa positif, dan mengurangi peluang dan dampak peristiwa negatif yang merugikan.

Tujuan

Manajemen Risiko adalah untuk memprediksi peristiwa yang mungkin terjadi, mengkaji tingkat kemungkinan dan dampak, dan dengan aktif merencanakan apa yang harus dilakukan pada saat yang tepat sebelum peristiwa terjadi, atau mengurangi dampaknya.

 

Selera Risiko & Toleransi Risiko

Selera Risiko (Risk Appetite)

Jumlah risiko yang siap diterima, ditoleransi, atau diekspose oleh

suatu perusahaan di saat kapanpun risiko itu terjadi.

Toleransi Risiko (Risk Tolerance)

Tingkat variasi relatif dari risiko yang dapat diterima perusahaan

dalam upaya pencapaian suatu tujuan spesifik.

 

 

Teknik Identifikasi Risiko

1.DIAGRAM TULANG IKAN (FISH BONE DIAGRAM)

2.BRAINSTORMING (Diskusi Kelompok dengan Team)

3.DELPHI (Pendapat dari Nara Sumber/Ahli)

 

Strategi penanganan Risiko

1.Avoid:

penghindaran risiko melibatkan perubahan rencana manajemen untuk menghilangkan ancaman oleh risiko merugikan, mengisolasi tujuan dari dampak risiko, atau mengendurkan tujuan yang dalam bahaya.

2. Transfer:

pemindahan risiko mensyaratkan penggantian penerima dampak negatif dari pemilik ke pihak ketiga.

3. Mitigate:

pengurangan peluang dan atau dampak peristiwa berisiko merugikan ke ambang/ batas yang dapat diterima  

Strategi untuk Risiko Positif

1.Exploit.

Strategi untuk memastikan bahwa kesempatan (risiko positif) dapat terealisasi. Contoh: menugaskan SDM yang lebih berbakat untuk mengurangi waktu penyelesaian atau menyediakan mutu lebih baik dari yang direncankan.

2.   Share.

Alokasi kepemilikan kepada pihak ke tiga yang memiliki kemampuan terbaik menangkap peluang manfaat .   Contoh: special purposes company, joint venture

3.   Enhance.

Memodifikasi “ukuran” kesempatan dengan meningkatkan peluang dan atau  dampak  positif dengan mengidentifikasi dan memaksimalkan pengendali kunci dari risiko berdampak positif.

 

Penilaian Tingkat Kematangan Risk Management

ERM dalam organisasi merupakan suatu proses yang membutuhkan alat pengukuran efektivitas penerapan manajemen risiko yang obyektif dan konsisten. Norman Marks, dalam websitenya bertajuk “Marks on Governance” menyusun model tingkat kematangan program manajemen risiko ke dalam lima tingkatan, yang ia susun dari beberapa sumber termasuk dari Chelan County Public Utility District, Washington: 

Level 1

Ad hoc. Berdokumen; dalam keadaan perubahan dinamis; tergantung pada individu perorangan

Level 2

Preliminary. Risiko didefinisikan dengan cara yang berbeda dan dikelola dalam silo. Kedisiplinan dalam proses tidak ketat.

Level 3

Defined. Kerangka penilaian/tanggapan umum terhadap risiko mulai teratur. Pemimpin eksekutif memberi pandangan terhadap risiko yang dihadapi organisasi secara keseluruhan. Pelaksanaan rencana diimplementasikan dengan memprioritaskan risiko yang tinggi.

Level 4

Integrated. Aktivitas manajemen risiko organisasi terkoordinasi di seluruh area bisnis. Menggunakan perangkat manajemen risiko dan proses yang umum apabila diperlukan, dengan pemantauan risiko keseluruhan organisasi, pengukuran dan pelaporan.

Level 5

Optimized. Mendiskusikan risiko bersama dengan perencanaan strategis, alokasi modal, dan dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Sistem peringatan dini untuk memberitahukan dewan dan manajemen apabila risiko berada diatas batas yang ditetapkan

ISO 31000 Definition

ISO 31000 is a family of standards relating to risk management codified by the International Organization for Standardization. The purpose of ISO 31000:2009 is to provide principles and generic guidelines on risk management. ISO 31000 seeks to provide a universally recognised paradigm for practitioners and companies employing risk management processes to replace the myriad of existing standards, methodologies and paradigms that differed between industries, subject matters and regions.